Saturday, February 22, 2020

Bapak Revolusi Islam

1. Sayyid Jamaluddin Al-Afghani
Adalah seorang pemimpin yang memandang bahwa bahaya barat. Muiaddid Islam yang sebesar-besarnya yang ditimbulkan Allah SWT untuk membangun kaum Muslimin dari segi percaya kepada kekuatan diri sendiri dan mengorbankan semangat pertentangan kepada keserakan bangsa Barat. Penganjur besar itu, alim besar, filsuf, politikus, dan serdadu. Didalam dirinya mengalir darah keturunan Bani Hasyim dan dilahirkan di tanah tinggi Afghanistan. Tujuan beliau untuk melawan penindasan dan keserakahan dari bangsa Barat adalah melalui jalur politik. Itulah sebabnya beliau mengendari seluruh dunia Islam menanamkan revolusi, revolusi ke luar kepada bangsa penjajah dan revolusi de dalam, terhadap raja-raja timur yang zalim. Awalnya beliau mengembara memperjuangkan agama Islam mulai dari timur lalu mengembara di Eropa. Ditiap-tiap negeri yang telah ditinggalkannya terbit api. Bangsa barat terutama Inggris beranggapan bahwa beliau dipandang amat besar bahayanya, akhirnya beliau diasingkan ke Eropa, lalu beliau bertukar pikiran dengan filsuf Prancis, Ernest Renan. 
2. Syekh Muhammad Abduh
Salah satu murid dari Sayyid Jamaluddin Al-Afghani. Beliau membuat surat kabar al-Urwatul Wutsqa atau semacam artikel yang diterbitkan delapan nomor. Surat kabar itu sangat membangunkan dunia Islam sehingga rasa putus asa menghadapi kekuasaan Barat, kian lama kian hilang. Bangsa barat memandang musuh nomor satu. Apalagi artikel-artikel yang tertulis di dalamnya penuh semangat. Menurut keterangan Sayyid Rasyid Ridha, artikel itu adalah buah pikiran Jamaludin Al-Afghani dan ditulis oleh Syekh Muhammad Abduh. Beliau berdua mempunyai tujuan yang sama dalam Islam. Hanya caranya saja yang berbeda. Jamaluddin Al-Afghani menganggap bahwa untuk memajukan kamu muslimin harus ada gebrakan dan dorongan semangat pengorbanan melalui jalur politik, sedangkan menurut Syekh Muhammad Abduh harus dirubah dari masing-masing individu terutama kaum muslimin, dalam artian jiwa yang diperbaiki.
3. Amir Syakib Arselan.
penulis yang amat masyhur di Suriah. Sebagian ahli pikir yang lain di tanah timur, pengaruhnya yang besar mendatangkan hasad kepada orang lain, sampai ada tukang Jadid yang memburukkan namanya dihadapan Raja Mesir.
4. Sur Sayyid Ahmad Khan.
Perannya dalam ilmu pengetahuan di India, melawan bangsa Barat yang masuk memporak-porandakan kekuasaan Islam. Menurutnya India harus bangkit terutama kaum pemuda, karena India lebih besar dua kali lipat dibandingkan Inggris. Maka dari itu di India dibangun Universitas Islam.


Wednesday, February 19, 2020

Pendakian Gunung Selamet via kaliwadas

Pendakian gunung selamet via kaliwadas
Salah satu gunung tertinggi di Jawa tengah yaitu Gunung Selamet dengan ketinggian 3.428 MDPL. Nah kalau untuk jalur-jalur yang biasa didaki bagi para pendaki yang tidak asing lagi via Bambangan, Guci, Baturraden, dan lain-lain. Kali ini saya berbagi cerita untuk via jalur Kaliwadas, tepatnya di daerah Bumiayu kabupaten Brebes.
Untuk jalur ini tidak begitu ekstrem, bisa dibilang santai tapi untuk mendaki gunung apapun harus persiapan fisik yang cukup dan prima. Jalur kaliwadas baru dibuka sekitar bulan Maret 2019. Saya dan dua orang teman saya berangkat pada Juni 2019. Jadi bisa dibilang jalur ini jalur baru dibuka, atau diresmikan.
Akses munuju kejalur ini cukup sulit karena tidak ada angkutan umum dan lumayan jauh untuk sampai ke basecamp pendakian. Jadi disarankan untuk membawa kendaraan pribadi. Jangan salah, pemadangan selama perjalanan sangat mengoyak jiwa untuk segera beradaptasi dengan sekitar .
Kondisi basecamp via kaliwadas rapih dan bersih. Untuk simaksi 10.000/orang. 
Pos dakian sekitar 5 pos, tetapi tidak ada pos 2. Kemungkinan ada hal yang menjadi penghormatan satu sama lain.
Via jalur Kaliwadas sumber air lumayan banyak karena di Pos 3 bisa ditemukan gerojogan air dan toilet mini. Minimal 2-3 tenda dapat didirikan disini, di Pos 3 juga terdapat pertigaan atau bisa disebut titik temu dari pendakian lewat jalur Guci. Sampai di Pos terakhir yaitu pos 5. Kami mendirikan tenda disini, tempatnya tidak begitu luas, hanya sekitar 6-7 tenda saja, karena dari pos 5 ruang filtrasi hutan sudah mulai berkurang untuk menuju ke puncak pendakian. Sampai dipuncak selamet dengan kawah yang membentuk lingkaran, kita bisa melihat bersebrangan dengan jalur pendakian yang lain.

Jadi Estimasi waktu yang dibutuhkan kurang lebih:

Pos 1-3 = 5 Jam.
Pos 3-4 = 2 Jam.
Pos 4-5 = 2 Jam.
Pos 5-puncak = 4 Jam.
.
.
Jadi, untuk temen-temen pendaki yang mau mendaki gunung selamet yang tidak begitu ramai, bisa mencoba dijalur ini.
Jangan lupa bawa turun sampah mu!

Agama Shinto

agama shintoSecara harfiah Shinto berarti 'jalan dewa'. Shinto tidak ada kitab suci, merupakan kepercayaan yang bersifat panteis, tidak ada satu figur sentral yang menjadi objek pemujaan, dan tidak ada ajaran moral/larangan dengan konsekuensi yang jelas.
Agama Shinto mulai dikenal mulai dari Jepang, karena menurut data hasil survei Biro Urusan Agama, Direktorat Budaya, Kementrian Pendidikan Jepang, per 31 Desember 2015, populasi umat Shinto 89,5 Juta, Budha 88,7 Juta, Kristen 1,9 Juta, dan agama lainnya 8,7 Juta. Total umat beragama 188,78 juta. Sedangkan penduduk Jepang pada tahun 2015 berjumlah 127 juta jiwa. Dalam (Susy Ong: 2017). Ini berarti ada sekuat 60 juta warga Jepang yang memeluk lebih dari 1 agama dalam kurun waktu yang bersamaan.
Agama Shinto pada abad ke-6, mulanya agama Budha yang percaya kepada dewa-dewi Budha menyatu dengan kepercayaan dewa-dewi lokal. Kepercayaan lokal inilah yang disebut sebagai Shinto (secara harfiah berarti 'jalan dewa), berasimilasi dengan ajaran dan ritual Budha. Sejumlah kuil Shinto pun menggunakan nama Budha, dan perlengkapan ibadah agama Budha.
Setelah Restorasi Meiji tahun 1868, pemerintah Jepang mengeluarkan perintah pemisahan dewa Shinto dengan dewa Budha. Perintah tersebut, ditambah dengan sentimen negatif selama ini terhadap biksu dan institusi agama Budha pada sebagian masyarakat, yang memicu aksi anarkis berupa perusakan kuil dan penghancuran patung Budha diseluruh Jepang selama hampir 10tahun. Pada tahun 1893, diselenggarakan kongres agama dunia yang dihadiri dari seluruh rohaniawan di dunia termasuk rohaniawan Islam, Hindu, Buddha, dan agama lain. Diskusi tersebut menyadarkan para tokoh bahawa pentingnya sikap terbuka dan dialog dengan rohaniawan dari agama lain.
Pada tahun 1886, di Jepang dibentuk forum diskusi rohaniawan Jepang, yang anggotanya mencakup rohaniawan Buddha, Shinto, dan Kristen.
Keharmonisan hidup dewa-dewi Budha dan Shinto ini berakhir seiring dengan dimulainya era modern. Agama dan dewa-dewi mulai dikontrol oleh negara dan diwajibkan untuk memberi manfaat duniawi kepada negara.