Pengertian Sebuah Sistem
Sistem bukanlah “cara” atau “metode” seperti
yang banyak dikatakan orang. Cara hanyalah bagian kecil dari suatu sistem.
Istilah sistem meliputi sepktrum yang sangat luas. Misalnya manusia, binatang, alam
semesta, mobil, motor, lembaga tertentu adalah sebagai suatu sistem. Karena
contoh-contoh di atas memiliki komponen-komponen tertentu yang berfungsi untuk
mencapai tujuan tertentu pula. Misalnya manusia. Manusia sebagai suatu sistem,
karena manusia memiliki komponen-komponen tertentu yang satu sama lain saling
berkaitan. Dalam tubuh manusia, ada komponen mata, hidung, mulut, tangan, kaki,
dan sebagainya. Setiap komponen tersebut memiliki fungsi yang pasti. Hidung
berfungsi untuk mecium, telinga berfungsi untuk mendengar, mata berfungsi untuk
melihat, dan sebagainya. Setiap komponen dalam tubuh manusia itu saling
berhubungan satu sama lain.
Jadi yang dimaksud dengan sistem adalah
sebagai satu kesatuan komponen yang satu sama lain saling berhubungan untuk
mencapai tujuan tertentu. Dari konsep tersebut, ada tiga cirri utama suatu
sistem. Pertama, suatu sistem memiliki tujuan tertentu, kedua, untuk
mencapai tujuan sebuah sistem memiliki fungsi-sungsi tertentu, ketiga, untuk
menggerakan fungsi, suatu sistem harus ditunjang oleh berbagai komponen.
a.
Setiap sistem bertujuan
Tujuan keberadaan kendaraan sebagai suatu sistem, adalah agar dapat
mengantarkan penumpangnya lebih cepat, aman, dan nyaman. Tujuan keberadaan
lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikannya. Jadi dengan demikian,
setiap sistem mesti memiliki tujuan yang pasti. Tujuan itukah yang menggerakkan
sistem.
b.
Setiap sistem memiliki fungsi
Untuk mencapai tujuan, setiap sistem memiliki fungsi tertentu. Misalnya,
agar manusia dapat melaksanakan tugas kehidupannya. Agar suatu kendaraan dapat
mengantarkan penumpangnya lebih cepat dan aman, mesti memiliki fungsi
pengaturan penggerak, fungsi pengatur arah, dan sebagainya. Agar proses
pendidikan berjalan dan dapat mencapai tujuan secara optimal diperlukan fungsi
perencanaan, fungsi administrasi, fungsi kurikulum, fungsi bimbingan, dan lain
sebagainya. Fungsi inilah yang terus-menerus berproses hingga tercapainya
tujuan.
c.
Setiap sistem memiliki komponen
Untuk melaksanakan fungsi-fungsinya setiap sistem mesti memiliki
komponen-komponen yang satu sama lain saling berhubungan. Komponen-komponen
inilah yang dapat menentukan kelancaran proses suatu sistem. Agar fungsi
perencanaan dapat berjalan dengan baik diperlukan komponen silabus dan RPP,
agar fungsi administrasi dapat menunjang keberhasilan sistem pendidikan
diperlukan komponen administrasi kelas, administrasi siswa, administrasi guru,
dan lain sebagainya.
Sebagai suatu sistem setiap komponen harus dapat melaksanakan fungsinya
dengan tepat. Manakala salah satu komponen tidak berfungsi, maka akan
memengaruhi sistem tersebut.
Keberadaan komponen beserta fungsinya, memiliki kedudukan sangat penting.
Dapat dipastikan, tidak mungkin ada sistem tanpa adanya komponen. Ada beberapa
sifat komponen dalam suatu sistem. Dibawah ini sifat-sifat tersebut dijelaskan
secara singkat.
Pertama, dilihat dari fungsinya setiap komponen itu ada komponen yang
bersifat integral dan ada komponen yang tidak integral. Komponen
integral adalah komponen yang tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sistem itu
sendiri. Artinya manakala komponen itu hilang, maka akan hilanglah keberadaan
suatu sistem.
Komponen tidak integral sama dengan komponen pelengkap. Artinya, walaupun
komponen itu tidak ada, maka tidak akan memengaruhi keberadaan suatu sistem,
walaupun mungkin akan menganggu perjalanan sistem itu sendiri.
Kedua, setiap komponen dalam suatu sistem saling berhubungan atau saling
berinteraksi, saling memengaruhi, dan saling berkaitan. Semua komponen yang
membentuk sistem harus berfungsi dengan baik, sebab manakala salah satu
komponen terlepas dari komponen lainnya, atau tidak dapat menjalankan fungsinya
dengan baik, maka akan merusak sistem secara keseluruhan.
Ketiga, setiap komponen dalam suatu sistem merupakan keseluruhan yang
bermakna. Dalam suatu sistem komponen-konponen itu bukan hanya bagian-bagaian
yang terpisah, akan tetapi satu kesatuan yang bermakna. Setiap komponen dalam satu sistem merupakan
suatu kesatuan yang utuh yang tertata pada tempatnya.
Keempat, setiap komponen dalam suatu
sistem adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen-komponen dalam
suatu sistem pada dasarnya adalah subsistem dari suatu sistem. Ini berarti
komponen-komponen itu pada dasarnya membentuk sistem tersendiri yang lebih
kecil. Misalnya sekolah adalah sebagi suatu sistem, yang merupakan subsistem
dari sistem pendidikan.